Time in Jakarta:

Kamis, 31 Oktober 2013

Mentantei Ryu : Ancaman di tengah Halloween Part 2

Episode sebelumnya : Ryu sedang berada di pesta tahunan Halloween di sekolahnya. Ia berpakaian seperti Drakula dan Karin seperti Medusa. Saat pembukaan, tidak disangka ada seorang mayat jatuh dari atas aula! Pesta yang awalnya untuk bersenang-senang tiba-tiba berubah menjadi  pembunuhan. Apakah Ryu bisa menyelesaikan kasus ini?!

          Setelah beberapa lama, polisi akhirnya datang. "Tim Forensik! Harap otopsi mayat ini untuk mengetahui siapakah dia!" perintah Inspektur Hondo. "Tidak perlu di otopsi, Inspektur. Saya sudah tau siapa dia. Dia adalah anak saya sendiri. Tomonari Makoto.." kata kepala sekolah SMU Teitan, Pak Tomonari Jakiro.

          Semua murid tercengang mendengar hal itu, termasuk Ryu. Makoto terkenal sebagai anak yang pintar disekolahnya. Setelah polisi menyelidiki kasus ini lebih dalam, telah ditetapkan 3 tersangka akannya, yaitu :
  1. Tomonari Jakiro (Ayah Korban. Berkostum Naga)
  2. Hashirama Fukashi (Penyelenggara Pesta. Berkostum Zombie)
  3. Hirokishi Kimimaru (Penyelenggara Pesta. Berkostum Mumi)
          Ryu mendekati mayat Makoto. Tiba-tiba ia melihat sebuah kejanggalan. Darah yang berada di korban telah mengering. Sedangkan, darah manusia baru bisa mengering selama 25-30 menit. Hal itu membuat Ryu penasaran dan menyelidiki mayat tersebut lebih jauh.

          Ryu langsung memberitahukan hal ini pada Inspektur Hondo. "Apa?! Apa yang kau informasikan ini benar?!" tanya Inspektur Hondo. Ryu pun mengangguk. Lalu, korban-korban pun diinterogasi secara bergantian.

          "Saat saya ingin memasang lampu-lampu diatas aula, saya belum melihat korban.." jawab Hashirama Fukashi. "Hmm, pukul berapakah itu?" tanya Inspektur Hondo. "Itu pukul 16.25." jawab Fukashi.

          Selanjutnya yang diinterogasi adalah Hirokishi Kimimaru. "Saya tidak melihat korban. Tapi saya melihat benda yang ditutupi sebuah kain diatas aula saat saya ingin memasang lampu-lampu.." jelas Kimimaru. "Apa?! Benda misterius?! Ja-jangan-jangan itu korban! Jam berapa kau melihat itu?!" tanya Inspektur. "Sekitar jam 17.35." jawab Kimimaru.

          Ryu hanya bisa terdiam saat yang lain diinterogasi. Ini sungguh aneh. Kenapa Makoto bisa jatuh dari atas? Dan, apa penyebab pelaku membunuh korban? Walau terdengar aneh, pak kepala sekolah juga bisa membunuhnya! Ini sungguh aneh.. gumam Ryu dalam hati.

          Setelah Kimimaru diinterogasi, Ryu langsung menghampirinya dan mendengar bukti-bukti yang ia ketahui. "Apa?! Kau melihat korban? Apa kau melihat sesuatu yang aneh lagi?!" tanya Ryu.

          "Ada.. Aku melihat ekor kepala sekolah yang sangat panjang.. Tapi aku merasa aneh.. Saat aku melihat kepala sekolah tadi, ekornya tadi tidak sepanjang sebelumnya.." jelas Kimimaru. Ryu tercengang. Jangan-jangan pelakunya...

Akankah Ryu dapat mendapatkan jawaban yang ia butuhkan untuk menyelesaikan kasus ini?! Saksikan episode selanjutnya hanya di blog ini!

BERSAMBUNG

Rabu, 30 Oktober 2013

Mentantei Ryu : Ancaman di tengah Halloween Part 1

Episode sebelumnya : Ryu tiba-tiba pingsan! Di saat yang sama, di sekolahnya terjadi kasus pembunuhan. Akhirnya Karin yang menyelesaikan kasus tersebut. Ternyata pelakunya adalah seorang cheerleader laki-laki bernama Tatsuya Ninzaburo. Akhirnya Karin menceritakan kasus tersebut kepada Ryu. Ryu pun bangga terhadap analisis Karin  yang akurat.

          Hari ini adalah tanggal 30 Oktober. Ryu dan Karin sangat bersemangat karena besok malam sekolah mereka akan mengadakan pesta halloween. "Ryu, menurutmu aku besok pantasnya jadi siapa?" tanya Karin. "Hmm.. Menurutku, kamu pantas menjadi nenek sihir. Karena kau mirip sekali dengan nenek sihir. Hahahaha" jawab Ryu.

          "Ah, kamu mah! Serius doong.." kata Karin. "Kamu sih cocok jadi medusa. Karena rambutmu panjang. Tinggal diikat beberapa helai, lalu taruh kepala ular diujungnya. Selesai deh. Kau akan menjadi medusa yang cantik!" seru Ryu. "Ih, kamu apaan sih bilang bilang aku cantik.." balas Karin dengan muka agak memerah.

          Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Karin pun mengikuti saran Ryu. Iya pun mengikat beberapa helai rambutnya lalu memakaikannya kepala ular. Dengan make-up yang tebal kulitnya pun menjadi putih seperti medusa. Ryu pun berkostum Drakula. Ia sangat menjiwai kostum itu.  Bahkan, ia sampai meminjam lipstik ibunya!

          Ryu pun datang ke rumah Karin untuk menjemputnya. "Bagaimana? Apa aku tampak seram?" tanya Karin. "Ti-tidak terlalu.." jawab Ryu. Wow, Karin cantik buanget... Walaupun bedaknya ketebalan.. Tapi dia wow banget deh.. gumam Ryu dalam hati. Tiba-tiba Karin tertawa keras.

          "Hahahaha! Kamu jadi drakula ya?" tanya Karin. "Iya. Lalu?" jawab Ryu. "Tidak, mulutmu terlihat lucu.." jawab Karin. "Hei, aku ini sangat menjiwai kostum ini tau! Aku sampai memakai lipstik ibuku agar terlihat seperti vampir yang masih segar!" seru Ryu. "Iya deh, maaf-maaf.." kata Karin. Mereka pun menuju ke sekolah.

          Sekolah mereka tampak menyeramkan. Dari depan gerbang hanya diterangi oleh labu-labu yang menyala. Ruangan dalam terlihat sangat gelap. Untungnya banyak orang yang melewati jalan itu, jadi tidak terlalu tampak seram. Mereka pun segera menuju aula dimana pesta diselenggarakan.

          Di aula, ruangan terlihat sangat terang. Sebentar lagi pesta akan dimulai. Tiba-tiba terjadi blackout! Karin sempat menjerit sampai-sampai meremas tangan Ryu. Lalu, ucapan selamat datang pun dibawakan Pak Heisei, kepala sekolah Teitan yang berkostum zombie.

          Tiba-tiba, terdengar suara jeritan dari belakang. Ada mayat berlumuran darah jatuh dari atas aula! Ryu pun sigap menuju ke TKP. "Jangan mendekat! Jangan ada yang mendekat selagi polisi datang kesini!" seru Ryu.

Akankah Ryu dapat mengatasi kasus ini?! Tunggu episode selanjutnya!

BERSAMBUNG

Senin, 28 Oktober 2013

Akira dan Robot Tempur : Pertarungan kakak beradik! Part 3

Episode sebelumnya : Pertarungan Akira dan kakaknya belum selesai! Pertarungan yang benar-benar ketat ini terus berlanjut hingga satu persatu robot hit pointnya habis. Tersisa dua saja, Hiramekari dan Sony. Sony adalah salah satu pecahan dari Two Faces. Tetapi, Hiramekari dalam kesulitan! Ia terlelap dalam tidurnya karena jurus Sony. Apakah Akira bisa membangunkan Hiramekari?!

          "Hiramekari!! Bangunlah!!" seru Akira. "Haha, percuma saja adikku.. Jurus ini adalah jurus andalan Sony. Belum pernah ada yang terbangun karenanya. Sony! Lanjutkan seranganmu!! Habisi dia!!" seru Takazima. Sony pun mengeluarkan bagian rahasia di pundaknya. Ternyata ia melesatkan roket dari pundaknya.

          Hiramekari terkena roket tersebut. Ia pun terlihat sangat lemah tetapi tidak sadarkan diri. Ternyata efek yang diakibatkan roket tersebut cukup besar. Hit point Hiramekari turun drastis menjadi 145! Sungguh serangan yang luar biasa!

          "Hiramekari!! Bangunlah! Bangunlah sobat! Jangan sia-siakan kemenangan kita yang lalu dengan kekalahan ini!! Ayo bangun sobat! Kau pasti bisa!! Ayo Hiramekari! Bangunlah!!! Jangan kecewakan aku!!! Bangunlaaaah!!!!!" seru Akira. Tiba-tiba, mata Hiramekari bergerak. Lalu tiba-tiba ia sadarkan diri! Hiramekari sudah sadar!

          "A-apa?! Bagaimana bisa terjadi?!" tanya Takazima kaget. "Hiramekari?! Terima kasih! Aku tahu aku bisa mempercayaimu! Terima kasih sobat!" seru Akira. "Ke-kenapa ini bisa terjadi?" tanya Takazima. "Ya, lawan-lawan kami sebelumnya juga sering bertanya hal yang sama. Kekuatan komandan dan robot adalah kekuatan terhebat didunia ini! Maka dari itu aku Hiramekari bisa sadar lagi!" jawab Akira.

          Takazima pun bertepuk tangan. "Wah, aku salut padamu Akira.. Ternyata kau sudah bisa memakai robot tempur dengan cara yang benar. Kakak salut padamu.." kata Takazima sambil bertepuk tangan. "Terima kasih kak, tetapi pertandingan ini belum selesai! Hiramekari! Serang dia!!" seru Akira.

          Tiba-tiba kakaknya berteriak, "Hentikan! Kakak mengaku kalah.. Kau hebat sekali. Lagipula robot kakak juga harus diperbaiki karena kerusakan yang cukup parah. Lagipula, kakak juga tidak bisa mengalahkan adik kesayanganku yang tak mudah menyerah. Kau hebat Akira!". Mendengar hal itu, Akira tersenyum. "Terima kasih kak!" kata Akira.

          "Bagaimana kita makan dulu? Setelah makan, kamu boleh pergi dari sini ke tempat selanjutnya.." kata Takazima. "Boleh deh, kak!" jawab Akira. Mereka pun makan di ruang makan yang sangat megah.

          Setelah makan, Akira pun bergegas untuk pergi. "Aku pergi dulu ya, kak!" seru Akira. "Baiklah, tapi kakak peringatkan. Lawanmu ditempat selanjutnya akan lebih berat dari sebelumnya!" kata Takazima. "Baik!" jawab Akira.

          "Satu lagi, berjanjilah pada kakak, menangkanlah piala Albatross dan pulanglah sebagai juara!!" seru Takazima. "Pasti, kak! Aku pasti akan memenangkannya! Janji!" seru Akira. Akira dan robot tempurnya pun pergi ketempat selanjutnya. Ialah Grand Cliff..

Apakah Akira bisa memenangkan pertarungan di Grand Cliff?! Apakah hambatan yang akan ia alami?! Saksikanlah episode selanjutnya!! Hanya di sadidadida.blogspot.com!!

BERSAMBUNG

Pemberitahuan

Pemberitahuan!

Mengingat kuota modem(500 mb), saya mungkin hanya akan post sedikit-sedikit tiap harinya. Mohon dimaklumi penghematan kuota ini..
Salam, Pemilik Blog

Minggu, 27 Oktober 2013

For Ms. Arin

Ms.Arin, ini nomor modem saya >>> 087772496014

Akira dan Robot Tempur : Pertarungan kakak beradik! Part 2

Episode Sebelumnya: Akira bertemu kakaknya, Takazima Akebono di D'Castle! Kakaknya pun mengajak ia untuk bertanding. Akira pun menerima tantangan tersebut. Dengan 2 robot, Akira siap bertempur melawan robot kakaknya yaitu Two Faces. Sistemnya adalah seperti bermain petak umpet di sebuah istana yang megah sekali. Pertarungan pun siap dimulai..

          Akira memilih Hiramekari dan Kibaribari. "Pertandingan robot tempur, dimulai!" seru komputer. Akira dan robotnya pun segera bersembunyi sedang kakaknya akan segera mencarinya. "Baik, aku dan Hiramekari akan berada di lantai 2. Kibaribari, kau bersembunyilah di lantai 1. Jika kau bertemu Two Faces, berhati-hatilah. Jika kau bisa melawannya, lawanlah! Jika tidak, larilah! Mengerti?!" jelas Akira. Kedua robot itu pun mengangguk.

          Akira dan Hiramekari pun langsung menuju lantai 2. Sedangkan Kibaribari menuju lantai pertama. "Hiramekari, dengarkan aku. Jika kau mendengar sesuatu, beritahu aku, aku bergantung padamu!" jelas Akira. "Baik, aku tak akan mengecewakanmu, Akira!" seru Hiramekari. Akira pun senang mendengar hal itu.

          Tiba-tiba, Hiramekari mendengar sesuatu. "Krek krek krek". "Hiramekari, apa kau mendengar itu?" tanya Akira. "Iya, aku merasa aneh.." jawab Hiramekari. "Ciluk baa!!" seru Two Faces. "Waaa!!" jerit Akira dan Hiramekari.

          "Two Faces, serang! Flame Sword!" seru Takazima. Two Faces pun menebas Hiramekari dengan pedangnya. Hit Pointnya pun berkurang menjadi 450! Tiba-tiba Kibaribari muncul dan langsung menebas Two Faces dengan pedangnya. Hit Point Two Faces pun berkurang menjadi 460.

          "Wah, sekarang ya waktunya? Two Faces, berpisah!" seru Takazima. Sebuah robot itu pun membelah diri menjadi 2! Tapi anehnya, hit point keduanya berkurang menjadi 300. "Kak, kenapa Two Faces jika berpisah memakan hit point?" tanya Akira. "Iya, itulah masalahnya. Teknologi kakak belum cukup untuk menyempurnakannya.." jawab Takazima.

          "Ya, walau kau adikku, Aku tak akan membiarkanmu menang! Two Faces, serang an laser!" Seru Takazima. Two Faces pun mengeluarkan lasernya dan tepat mengenai daerah mesin Kibaribari. Hit pointnya berkurang drastic menjadi 385!

          "Baik Kalau itu yang kakak ingin kan! Hiramekari, Dragon Sword!" Seru Akira. Hiramekari pun menebas salah satu robot kakaknya. Hit pointnya berkurang menjadi 300. Ia pun terpental. "Bagus, lanjutkan Hiramekari!!!" seru Akira.

          "Dragon Cannon, bidik, tembak!!" seru Hiramekari. Robot itu pun terkena telak dan hit pointnya berkurang menjadi 0. "Hmm.. impressive, Akira.." kata Takazima. "Sony, serangan bertubi-tubi!!" sambung Takazima. Kibaribari diserang terus menerus. Hit pointnya berkurang terus menjadi 125 hingga ia terpental.

          "Lanjutkan, Sony!" seru Takazima. "Jurus andalan, Psychic Illusion!" sambung Takazima. Sony(salah satu robot dari Two Faces) langsung mengeluarkan sebuah kekuatan yang kente rang mental lawannya. Kibaribari sangat tersendat! Hit pointnya menjadi 0 karena kekuatan Sony.

          "Hmph, sepertinya hanya Hiramekari dan Sony ya? Aku tak akan membiarkan kakak menang! Hiramekari, habisi dia!" seru Akira. "Baik! Shadow Clone Jutsu!" seru Hiramekari. Hiramekari pun memperbanyak bayangannya. "Hmm.. Menarik.. Sony, Psychic Concentrate!" seru Takazima.

          Sony pun dengan sigap menyerang salah satu dari Hiramekari. Sungguh hebat, tebakannya tepat! Hit point Hiramekari pun berkurang menjadi 375. Fantastis! Semua bayangannya pun lenyap. Karena jika si robot asli diserang, semua bayangannya akan lenyap. "Haha, sepertinya sasaranku tepat! Lanjutkan Sony!!" seru Takazima.

          "Baik bos! Psychic Power, Sleep Illusion!!" seru Sony. Sebuah awan berwarna merah muda pun mendatangi Hiramekari. "A-apa yang terjadi?! Hiramekari, tetap fokus!" seru Akira. Hiramekari kelihatan melemah. Ia pun akhirnya tertidur lelap karena kekuatan Sony. "Hiramekari! Apa yang kau lakukan! Ayo cepat bangun!!" seru Akira.

Apakah Akira bisa membangunkan Hiramekari?! Saksikan episode selanjutnya!!

BERSAMBUNG... Ke Part 3

Sabtu, 05 Oktober 2013

Akira dan Robot Tempur : Pertarungan kakak beradik! Part 1

          Setelah dari The Highway, Akira pergi ke D'Castle untuk bertanding. Tidak ada yang tahu siapa yang akan ia lawan. "Wah, siapa ya yang akan kulawan?" tanya Akira. Walau ia tidak tahu siapa lawannya, ia tetap semangat sampai tujuan. Perjalanan tersebut kira-kira memakan waktu 1 jam.

          Setelah sampai, Akira dan semuanya terkejut. Istana itu megah sekali!! "Woow!!" seru semuanya. D'Castle terdiri atas 3 tingkat, satu buah lobby/party room, 3 buah ruang makan, 8-9 buah kamar tidur, 7 kamar mandi, dan beberapa dekorasi antik lainnya.

          Tiba-tiba, ada seseorang menghampiri Akira. "Permisi, apakah kau bernama Akira Akebono?" tanya pria berkumis mewah tersebut. "Iya, ada apa ya?" jawab Akira. "Tolong ikuti saya menuju ruangan master.." jawab si pria berkumis tersebut. Akira pun mengikutinya sampai ke lantai paling atas D'Castle.

          Saat sampai, Akira berjalan melewati sebuah lorong panjang sekali menuju sebuah kamar. Saat dibuka pintunya, terlihat seorang anak remaja sedang menghadap ke control navigation system. "Master, inilah Akira dan robot-robotnya.." kata si pembantu. "Akira? Hmm, bagus.. Kalau begitu, kita mulai saja ya pertarungannya.." kata si 'master' sambil memutar badannya menghadap ke Akira.

          Akira spontan tercengang. "Kak Takazima?!" seru Akira kaget. "Haha, lama tak berjumpa Akira!" seru Takazima. Takazima dan Akira adalah kakak beradik. Hanya saja, 3 tahun yang lalu Takazima menghilang entah kemana. Sekarang Akira pun tau kemana Kak Takazima pergi.

          "Apa yang kakak lakukan disini?" tanya Akira. "Aku menunggu seorang komandan robot tempur yang dapat mengalahkan robot ciptaanku sendiri.." kata Takazima. "Robot ciptaan?! Wow kakak keren sekali!!" seru Akira. "Haha, baiklah. Bagaimana kalau kita mulai saja pertandingannya?" tanya Takazima. "Ayo!" seru Akira.

          "Oke, ini sistem bertarung yang baru kuciptakan. Robot harus terdiri dari 2 unit. Setelah itu, kedua robot tersebut harus bersembunyi di pelosok kastil ini. Jangan sampai lengah karena robotku mempunyai x-ray vision, jadi bisa melihat menembus tembok. Singkatnya, ini seperti permainan petak umpet.." jelas Takazima.

          "Lho? Kok kakak hanya menggunakkan satu robot?" tanya Akira. "Haha, tidak usah khawatir. Robotku ini bernama Two Faces dan mempunyai 2 muka. Jika suatu sisi melihat musuh, sisi lainnya akan spontan menyerangnya.. Sama saja seperti gabungan 2 robot.." jelas Takazima. Pertarungan pun sudah siap dimulai..

BERSAMBUNG.. ke Part 2

Bio

Foto saya
Hanya seorang pelajar yang sangat terobsesi akan internet dan menulis. Terlahir di Bandung, 7 Desember 2001. Punya 2 serial cerpen di blog ini. Membuat blog awalnya hanya perintah guru, tapi ia sekarang terobsesi dengan blogger. Ia adalah salah satu dari Conaners sejati.