Chapter 15: Final
Battle with The Black Cape Man!
Aku pun sampai ke lantai
ketiga. Aku mendengar suara teman-temanku di tower istana ini. Aku ingin keatas
sana, tapi ada si pria berjubah hitam menghadang! Aduh, bagaimana ini? Aku tidak mungkin bisa melawannya sendiri? Aku
harus bagaimana?? gumamku dalam hati.
“Hmph, kau kembali juga ya, Takazima” kata si pria
berjubah hitam tersebut. Ta-Takazima?! Darimana
ia tau nama belakangku? Dan, darimana dia tau namaku? gumamku. “Siapa kau?!
Dan darimana kau tau namaku?” seruku. “Itu tidak penting. Yang jelas, kalau kau
ingin menyelamatkan temanmu, hadapi aku dulu!” seru pria berjubah hitam.
Waduh, bagaimana ini?
Aku tidak mungkin bisa mengalahkannya! Dia kuat sekali. Apa yang harus
kulakukan? Pikir, Shu, pikir! gumamku kebingungan. “Kenapa kau diam? Takut
melawanku?” tanya si pria berjubah hitam. “Tidak! Aku tidak takut! Ayo
bertanding!” jawabku dengan sedikit ragu.
Aku
pun akhirnya harus melawannya. “Fireball!”
aku pun mengeluarkan teknik fireball.
Tetapi, ia berhasil menghindari jurusku! Ba-bagaimana
bisa?! Di-dia cepat sekali! Di-dimana dia?! gumamku. “Cih, hanya segitu
saja? Tak ada apa-apanya!” seru pria berjubah hitam tersebut. “Tentu tidak!
Pertandingan baru saja dimulai!” jawabku lantang.
“Rasakan
ini! Ice Beam!!” aku pun mengeluarkan
teknik ice beam. Ia juga dapat
menghindari jurusku. Dan, tiba-tiba dia ada dibelakangku! “Rasakan ini! Thunderbolt!!” pria berjubah hitam
menusuk punggungku dengan teknik thunderbolt.
Aku terpental jauh karena energi jurus itu sangat kuat.
Haah haah, bagaimana ini? Aku
terkena luka berat! Aku harus bagaimana?? gumamku dalam
hati. Si pria berjubah hitam tiba-tiba mendekatiku. “Masih mau melawanku lagi,
huh? Anak kecil?” kata si pria berjubah hitam. Aku tidak bisa bicara karena
sakitnya punggungku. Ia pun mengeluarkan sebuah pedang api dari tangannya. Aku
ketakutan sekali sekarang.
“Bagaimana
huh? Aku akhiri saja pertempuran ini!” seru pria berjubah hitam sambil
mendekatkan firesword nya tepat
diatas leherku. Hmph, yah, sepertinya ini
akhir untukku. Selamat tinggal teman-teman, selamat tinggal Hyun. Aku sungguh
beruntung bisa bertemu kalian. Semoga kita dapat bertemu lagi di alam yang
lain. Selamat tinggal semua.. kataku dalam hati.
Pria
berjubah hitam itu pun mengangkat pedangnya untuk bersiap memotong leherku.
Tapi tiba-tiba. “Ice Beam!!!” ada
seseorang yang mengeluarkan teknik ice
beam dan membekukan firesword si
pria berbaju hitam. “Cih, tiga serangga datang” kata si pria berjubah hitam. Ti-tiga?! A-apa mungkin?! Apa mungkin
GilSteveCal datang untuk membantuku?! kataku dalam hati.
Aku
pun mencoba melihat ke arah pintu. Ternyata benar! GilSteveCal datang untuk membantuku! “Maaf Shu kami terlambat!
Penjaga di taman itu lumayan menyulitkan!” sahut Gilbert. “Huh, tak apa! Kalian
bisa tolong aku kan?” tanyaku. “Ya! Kami bisa! Steven! Cepat obati Shu dengan Medical Technique milikmu!” seru Cal.
“Baik!!” jawab Steven.
BERSAMBUNG!