Time in Jakarta:

Senin, 21 Juli 2014

UNDERWORLD ADVANTURA


Chapter 30: The Power of Spirit!! Kekuatan Chaos!!
        “Hyun!! Kau sudah sadar? Syukurlah,” jawabku sambil bertarung. “Shu!! Biarkan aku membantumu!!” seru Hyun. “Jangan!! Biarkan aku sendiri!! Aku tak mau kau terluka lagi!!” jawabku. Hyun tersenyum kecil dan berkata, “Baik! Kalau begitu, aku akan memberikan kekuatanku padamu!” jawab Hyun.

          “Baiklah! Terima kasih Hyun!!” jawabku sambil tersenyum kecil melihat ke arah Hyun. “Bagus! Kesempatan!! Thunderbolt Blast!!” seru Demonman sambil mengeluarkan sebuah bola petir berkekuatan 1000volt. Karena tadi aku lengah, dia menyerangku. Aku kena telak lagi. Aku terpental lumayan jauh.

          “Shu!! Shu!! Kau tak apa? Maaf Shu, karena aku kau jadi lengah!” seru Hyun sambil menangis kecil. “Sshss, tak apa Hyun.. A-aku tak apa.. Tolong lawan dia.. Huh, mungkin aku sampai disini saja.. Selamat tinggal Hyun,” jawabku dengan kesadaran menurun. Aku pun tak sadarkan diri. “Shu!! Shu tolong bertahanlah!!” tangis Hyun sambil memukul-mukul dadaku.

          “Shu!!!” tangis Hyun keras. Aku sudah benar-benar tak sadarkan diri. “Shu, aku berjanji akan menolongmu.. Aku akan mengalahkannya.. Dan, aku percaya, kita akan terus bisa bersama,” jawab Hyun sambil mengelap air matanya. “Hahaha!! Jadi, temanmu itu mati, hah?! Hahaha!!” tawa Demonman. Hyun pun terdiam.

          “Kau.. Kau.. Kau tak akan kumaafkan!!!” seru Hyun sambil berdiri. “Ooh, aku takuut. Hahaha!!” ejek Demonman. “Kau tak tahu perasaan saat ditinggal oleh orang yang kau sayangi… Matilah kau iblis yang terhina!! Hyaaaa!!!” seru Hyun. “Silahkan.. Aku akan menikmati pertandingan ini,” jawab Demonman.

          Hyun, dia.. Dia berubah!! Dia sama sepertiku!! Tubuhnya bercahaya dan merubahnya menjadi chaos mode. Tubuhnya berubah mengeluarkan cahaya putih. Terlebih, disekeliling tubuhnya, ada 7 permata berwarna yang memberikan kekuatan tambahan untuknya! Dia hebat sekali!!

          “Jadi ini ya yang namanya kekuatan chaos, menarik.. Baik, dengan begini aku bisa mengalahkannya!!” seru Hyun. “Baik, silahkan aku akan menikmati pertandingan ini..” seru Demonman. “Chaos Technique, Chaos Blade!! Blade Technique, Fire Blade!!” seru Hyun sambil mengeluarkan sebuah pedang Chaos dan merubahnya menjadi pedang api.

          “Rasakan ini!!” seru Hyun sambil melakukan perpindahan kilat dan menyerang Demonman. “Huh, pedang api ya? Take this!! Ice Beam!!” seru Demonman. “Dasar baka, pedang chaos tak mempan terhadap jurus apapun!!” seru Hyun. Ia pun menyerang Demonman. Demonman pun kena sabetan pedang chaos dan terpental jauh.

          “Cih, lumayan juga jurusmu.. Tapi kau tak mungkin bisa mengalahkanku!! Demon Technique, Huge Demon Burst!!” seru Demonman. “Chaos Technique, Chaos Shield!!” seru Hyun sambil mengeluarkan sebuah tameng. “Tak akan mempan!!” seru Demonman. “Kita lihat saja!!” seru Hyun. Jurus itu menabrak tameng chaos.

          Tameng Hyun dan jurus itu saling bertubrukan. Tak ada yang tahu siapa yang akan menang, jurus atau tameng. “Chaos Technique, Shield Hole!!” seru Hyun. Jurus Demonman diserap!! “Apa?! Kenapa jurusku bisa kau serap?!” kaget Demonman. “Cih, sudah kubilang, kekuatan chaos tak pernah kalah..” jawab Hyun.

          Kali ini Demonman sepertinya terdesak. “Ini! Jurusmu kukembalikan!! Shield Technique, Mirror Hole!” seru Hyun. Jurus Demonman dikembalikan dengan kekuatan 3x lipat! “A-apa ini?!” seru Demonman. Ia terkena jurus Hyun dan terkena luka sangat parah. Ia sempat tak sadarkan diri. Saat ia tak sadarkan diri, Hyun mengobatiku dengan teknik chaos penyembuh.

          Tak lama, aku pun sadar. “H-Hyun.. Apa kita menang?” tanyaku sambil meringis. “Tentu saja belum..” jawab Hyun. “Hyun, kekuatan apa ini? Aku merasa ada kekuatan yang menarik diriku..” tanyaku. “Shu, itu mungkin dari kekuatan chaos!” jawab Hyun. “Chaos? Tapi kan aku belum punya 7 permata ajaib, kok bisa?” tanyaku.

          “Tentu saja bisa.. Kekuatan chaos datang dari 2 arah. Dari 7 permata dan dari semangat diri sendiri. Kekuatan chaos mu datang dari dirimu sendiri, Shu!” seru Hyun. “Hmm, begitu ya? Baik, bolehkah aku membantumu?” tanyaku. Hyun tersenyum kecil dan berkata “Huh, dasar.. Tentu saja boleh. Tapi jangan terlalu memaksakan diri, aku tak mau kehilangan kau,” jawab Hyun.

          Aku pun berdiri dan mulai mengeluarkan kekuatan itu. “Hyaaaaa!!!” seruku. Aku juga berubah! Lain dengan Hyun, tubuhku mengeluarkan cahaya kuning. Disekelilingku tak ada 7 permata, melainkan sebuah api berwarna kuning. Jadi, aku seperti berada didalam api itu. Wow, ini hebat.. Kekuatan chaos memang hebat. Mohon bantuannya!! seruku dalam hati.

          “Huh, dasar anak kecil!! Memang hanya kalian yang bisa berubah?! Aku juga bisa!! Hyaaaaa!!!” seru Demonman. Dia berubah menjadi lebih mengerikan! Tubuhnya dikelilingi aura kegelapan. Dengan tenaga kebencian ia menjadi kuat. Ia menjadi, Chaos Demon!! Ia jadi lebih kuat sekarang!
BERSAMBUNG!

Jumat, 18 Juli 2014

UNDERWORLD ADVANTURA


Chapter 29: The Final Boss!!
        Kami pun sampai ke lantai ketiga. Kami melihat seseorang berjubah hitam. Dan, ternyata itu Demonman!! “A-apa?! Bu-bukannya kau sudah kubinasakan?!” tanyaku kaget. “Hmph, iya.. Tapi, kau kan tau, aku ini demon!! Jadi aku bisa hidup dua kali! Tapi jika kali ini aku mati, aku tidak bisa hidup lagi.” jawab Demonman.

          Hmph, dasar licik!! Baik, yang harus kulakukan hanyalah mengalahkannya lagi, tapi kata Pak Haur, kekuatannya akan berlipat ganda. Jadi aku harus berhati-hati. Jika aku disini mati, aku pasti akan dikenang, dan yang terpenting, aku mati bersama Hyun. Itu lebih dari cukup. Baik, ayo Shu! Lawan dia!! gumamku dalam hati dengan semangat.

          “Baik, ayo Hyun! Kita lawan iblis itu!!” seruku. “Baik!!” jawab Hyun. “Silahkan, aku akan menikmati pertandingan ini,” jawab Demonman. “Dasar, baiklah aku akan segera mengalahkanmu! Blizzard Blast!!” seruku sambil mengeluarkan jurus. Jurus itu tak mengenainya. Dia lebih cepat sekarang, tapi ia jadi lebih lemah sekarang.

          “Huh, segitu saja? Tidak seru kalau hanya begini. Rasakan ini!! Powerups! Fire Dancing Sword! Secret Technique, Fire Storm Rainbolt!!” seru Demonman. Jurusnya hebat sekali!! Jurus itu diarahkan ke Hyun. “Hyun! Awas!! Perpindahan kilat!!”. Aku langsung berpindah dengan cepat melindungi Hyun.

          “S-Shu!!” seru Hyun sambil kaget. “Hsshh, tak apa Hyun.. Ini semua demi kau.. Yang jelas kau tak apa kan? To-tolong lawan dia,” jawabku dengan kurangnya kesadaran diri. Aku pun pingsan karena terluka sangat parah. Saat aku tak sadar, aku hanya mendengar suara jurus-jurus bertubrukan. Dan jeritan Hyun kesakitan, dan yang lain.

          Shu, ayo bangun.. Kau harus membantu Hyun…,” kata hatiku. “Iya aku ingin menolongnya, tapi bagaimana?jawabku. “Kau tak perlu kekuatan hebat.. Kau hanya perlu kekuatan dari dirimu sendiri.. Kekuatan yang terkuat di jagat raya ini adalah kekuatan yang datang dari semangat! Ingat itu!!” jawab hatiku. “Hm, mungkin kau benar.. Baik!! Akan kucoba!! Hyaaaa!!!!” jawabku sambil berusaha untuk bangun.

          Aku pun terbangun dan merasa kekuatanku bertambah. Aku menjadi seperti waktu itu. Tubuhku bercahaya dan dikelilingi fire shield. Aku melihat Hyun terkapar di dekat pintu dengan luka sangat parah. “Hyun!! Hyun, bertahanlah!! Ka-kau pasti bisa!! Bertahanlah Hyun!!” seruku. “Iya.. Aku tak apa Shu.. Aku pasti bisa bertahan, tenang saja Shu,” jawab Hyun lemas. Ia pun pingsan karena lukanya parah sekali.

          “Hahaha!! Cepatlah menyerah, jika kau sayang nyawamu!” seru Demonman. Aku pun terdiam. “Huh? Kenapa diam? Kau sudah bingung, ya, bagaimana cara mengalahkanku? Haha, dasar lemah!!” tawa Demonman. “Kau.. Kau tak akan kumaafkan!!” seruku sambil menggunakan perpindahan kilat dan memukul wajahnya.

          “Cih, mungkin kau bisa mengalahkanku, tapi asal kau tahu, temanmu tak akan selamat!!” seru Demonman. Haduh aku harus bagaimana?! Keadaanku terdesak! Dan, Hyun, nyawanya bisa dalam bahaya jika aku tak segera mengalahkan dia.. Dan terlebih, teman-temanku sedang melawan temanku yang dikendalikan!! Aku harus bagaimana?! gumamku dalam hati.

          Shu.. Kau tak perlu ragu.. Kau pasti bisa mengalahkannya.. Tak usah ragu Shu. Kau pasti bisa!!” seru hatiku. “Mungkin kau benar.. Ya, terima kasih untuk semua nasihatmu. Itu sangat membantu. Aku sekarang sedang sangat bersemangat.” kataku. “Tak perlu berterima kasih Shu.. Aku ini bagian dari dirimu. Sudah! Cepat kalahkan Demonman dan selamatkan Hyun!!” seru hatiku. “Yokatta!!” jawabku.

          “Huh sekarang aku akan segera mengalahkanmu!! Perpindahan Kilat!! Thunderpunch!!” seruku sambil melakukan jurus tersebut. “Huh, perpindahan kilat!!” seru Demonman. Ia pun menghindari jurus pukulan petirku. “Ayolah, bisakah permainan ini jadi lebih seru? Aku bosan tau!!” seru Demonman.

          “Baik jika itu maumu!! Perpindahan Kilat! Secret Technique, Sun Blazing Punch!!” seruku sambil mengeluarkan jurus tersebut. “Perpindahan Kilat!” seru Demonman. “Haha kau sudah masuk dalam jebakan. Secret Technique, Sun Blazing Ammo!!” seruku. Pukulanku yang awalnya berbentuk sebuah bola api raksasa berpecah menjadi beberapa bulatan kecil.

          Demonman kena telak. Ia terpental dan tubuhnya membentur keras tembok. “Mengesankan, tapi pertarungan ini belum selesai!!” seru Demonman. Kami pun saling mengeluarkan jurus masing-masing. Setelah beberapa lama kami bertarung, Hyun sadar.
BERSAMBUNG!

Minggu, 13 Juli 2014

UNDERWORLD ADVANTURA


Chapter 28: Unknown Planet!!
        Kami pun sempat tidak sadarkan diri karena reaksi dari lubang hitam tersebut. Saat kami sadar, kami berada disebuah planet mengerikan. Planet itu gelap sekali dan mengerikan. Selalu ada guntur dan petir menyambar. Dan, suasananya tidak enak. Rasanya seperti memasuki planet kegelapan.

          “Kyaaa!!” teriak Hyun saat petir menyambar. “Shu, aku takuut!!” seru Hyun. “Tenang Hyun.. Tenang saja tidak ada apa-apa kok,” jawabku. Lalu, aku merasa aneh. Saat aku belum memasuki lubang itu, kakiku masih merasakan sakit. Tapi sekarang tidak. Dan, tongkatku menghilang. Jadinya aku sudah bisa berlari dan menaiki tangga lagi.

          “Hei, teman-teman! Lihat itu!!” seru Nii sambil menunjuk sebuah istana. “Wah, istananya besar sekali. Dan, menyeramkaan,” jawab Quasi. “Teman-teman, pasti mereka disekap dan disandra disana!! Ayo kita masuki istana itu!!” jawabku. “Ayo!” jawab mereka semua. Kami pun berlari menuju gerbang istana tersebut.

          Gerbang istana itu besar sekali. Kami mencoba mendorongnya, tapi berat sekali. Maka dari itu kami menggunakan sihir untuk membukanya. “Fireball!!” “Shadow ball!!” “Light pulse!!” “Snowball!!” “Hyper beam!!” “Thunderball!!” “Hydro pump!!” Earth Rage!!” seru kami semua sambil mengeluarkan jurus masing-masing.

          DUAR DUAR DUAR DUAR!! Gerbang itu akhirnya terbuka. “Ayo masuk!!” seruku. “Shu, aku takut,” jawab Hyun. “Hyun! Saat ini bukan saatnya untuk takut!! Beranilah!! Bukankah kau perempuan yang berani?! Hyun yang kukenal pemberani! Tidak penakut!” semangatiku. Hyun pun tersenyum kecil. “Baik!!” jawabnya. Kami pun memasuki gerbang tersebut.

          Setelah kami memasuki gerbang, kami berlari menuju pintu depan. Kami berlari dan terus berlari. Akhirnya kami kecapekan. “Hosh, hei, bukankah harusnya kita sudah sampai di pintu itu?” tanya Nii. “I-iya, harusnya kita sudah sampai..” jawab Gilbert.

          “Teman-teman! Tunggu! Sepertinya ini ilusi!!” seru Quasi. “Oh! Iya! Yang dikatakan Quasi benar! Sepertinya ini ilusi!!” jawab Hyun. “Ayo, semuanya, kita pakai teknik itu!” seruku. “Baik!” seru kami semua. “Lepaskan!” seru kami semua sambil menyentuh dahi kami dengan dua jari. Ternyata benar, itu ilusi.

          Tapi, kami masih didepan gerbang. Kami melihat Kyuto dan Napolo. “Kyuto! Napolo! Apa kalian baik-baik saja?” tanyaku. “Aah berisik! Fireball!” seru Kyuto sambil mengeluarkan jurusnya. Aku pun menghindari jurus tersebut. “Kyuto! Sadarlah!! Kami ini teman, bukan musuh!!” seruku.

          “Shu! Tunggu sebentar! Lihat! Di dahi mereka ada simbol kegelapan! Mereka dikendalikan!!” seru Steven. “Wah, kau benar Steven! Me-mereka dikendalikan!!” jawab Nii. “Lalu bagaimana kita melepaskan kutukan itu?” tanya Hyun. “Kita harus melawannya!” jawab Steven.

          “Kau ini gila?! Mereka bisa terbunuh!!” seruku. “Tidak, jika kau menyerang dahi mereka, mereka bisa terlepas dari kutukan itu” seru Steven. “Ya, kami mengerti. Serahkan semuanya pada kami.. Kami akan melawannya. Sekarang cepat pergi!!” jawab Toritzu. “Ya, aku tidak bisa membiarkan Napolo melukai orang lain.. Aku harus melepas kutukannya!” sambung Quasi.

          “Baik! Berhati-hatilah! Kami pergi dulu!” seruku sambil berlari menuju pintu depan. “Tidak akan kubiarkan! Fireball!” seru Napolo sambil mengeluarkan jurusnya. “Ice beam!! Hei, lawan kalian adalah kami!! Bukan mereka!!” seru Quasi. Kami berenam pun memasuki istana itu lewat pintu depan.

          Saat kami masuk, ruangannya gelap sekali. Hyun sampai menjerit. “Kyaaaa!!!” jerit Hyun. “Hyun!! Jangan menjerit! Bisa-bisa musuh tau keberadaan kita!!” seruku. “Kami sudah tau kok!” seru Hyugi. “Yah, aku juga.. Kami bosan menunggu mangsa masuk ke dalam jebakan,” sambung Nytari.

          “Huh! Ternyata kalian! Shu! Hyun! Gilbert! Cal! Cepat pergi! Biar kami berdua yang tangani mereka!” seru Nii dan Steven. “Baik! Berhati-hatilah!!” seruku. Kami berempat pun berlari menuju lantai kedua.

          Di lantai kedua, kami bertemu dengan Marry dan Haruka. “Hmph, ternyata yang berhasil masuk kesini hanya kalian berempat ya. Membosankan sekali,” kata Marry. “Huh, kau benar Marry, mereka sangat payah,” seru Haruka. “Apa?! Payah?!” seru Cal. “Shu! Hyun! Cepat pergi! Kami akan tangani mereka berdua!” seru Gilbert. “Ba-baik! Berhati-hatilah Gilbert!!” seruku. Aku dan Hyun pun berlari menuju lantai terakhir.
BERSAMBUNG!

Rabu, 09 Juli 2014

UNDERWORLD ADVANTURA


Chapter 27: Murid yang menghilang!!
          Kami pun masuk ke kelas. Aku melihat hanya sedikit murid yang masuk hari ini. Aku pun bertanya pada Pak Haur. “Pak, kok murid yang masuk sedikit sekali?” tanyaku. “Iya, pak. Dimana semua murid yang berasal dari Bumi? Kok kami lihat hanya ada murid asal planet ini?” tanya Nii.

          “Shu, anak-anak, mereka semua yang dari Bumi, kemarin terhisap oleh lubang hitam misterius. Itu bukan sebuah transporter. Melainkan lubang hitam yang membawa mereka entah kemana,” jawab Pak Haur.

          “Apa?! Pak! Apa boleh saya bolos hari ini?” tanyaku kaget. “Kau mau kemana, Shu? Kenapa ingin bolos?” tanya Pak Haur. “Tentu saja mau menyelamatkan mereka lah!! Pak! Tolong ijinkan saya untuk menyelamatkan teman-teman!!” seruku.

          “Shu! Kau ini apa-apaan?! Kau masih sakit! Kau belum boleh menggunakan sihir!!” seru Hyun. “Aku tidak peduli!! Nyawa teman-temanku lebih penting!! Jika nanti aku mati disana karena melawan penjahat, aku tidak peduli! Dan, pasti aku akan dikenang!!” jawabku.

          “Shu.. Kau memang anak berhati mulia.. Jika itu maumu, silahkan. Bapak mengijinkannya,” jawab Pak Haur. “Terima kasih pak! Ayo teman-teman! Kita selamatkan anak planet kita!!” seruku. “Baik!!” jawab mereka semua. “Shu, satu hal lagi. Berhati-hatilah. Kemungkinan besar lawanmu ini lebih kuat daripada Demonman!” jawab Pak Haur. “Iya, pak!” jawabku sambil bersiul untuk memanggil sapu terbangku.

          “Sapu terbang! Menuju lubang hitam misterius! Cepat!” suruhku. Sapu itu langsung membawaku. Teman-temanku ada di belakangku. Setelah beberapa menit terbang, aku melihat lubang hitam itu. “Sapu terbang! Cepat turun!!” perintahku. Sapu terbangku itupun langsung terbang turun.

          “Wah, lubang hitamnya berbeda ya dengan yang waktu itu..” seru Hyun. “Hmph, iya benar,” sambung Gilbert. “Ayo teman-teman! Kita masuk! Kita selamatkan teman-teman kita!!” seruku. “Ayo!!” jawab mereka semua. Kami pun langsung memasuki lubang hitam tersebut.
BERSAMBUNG!

Senin, 07 Juli 2014

UNDERWORLD ADVANTURA


Chapter 26: Bumi, kami rindu kau..
        Malam harinya kami semua mengobrol bersama. Aku melihat Toritzu agak bersedih. “Toritzu, kau kenapa?” tanyaku. “Hei, kalian semua rindu Bumi tidak?” tanya Toritzu sambil berkaca-kaca.

          “Haah, aku rindu Bumi,” jawab Nii. “Aku juga.. Aku ingin sekali bertemu dengan Martin di Prancis. Ia sahabatku sejak kecil,” sambung Quasi. “Hnn, aku juga.. Aku rindu Pak Kyugi di Teitan,” jawabku. “Aku.. Aku ingin pulang ke Bumi walau hanya seharii…!” jawab Cal sambil mengeluarkan air mata.

          “Hnn, aku juga rindu Hinami, Sakura,” jawab Hyun sambil menangis kecil. “Haah, aku rindu teman-temanku di Amerikaa…,” jawab Gilbert. “Hei semuanya, kalian jangan seperti ini dong.. Jangan terbalut suasana menyedihkan. Suatu saat kita pasti bisa kembali ke Bumi! Kita hanya harus menunggu lubang misterius itu muncul!!” jelas Steven.

          “Ya.. Steven benar. Sudah kawan-kawan jangan menangis lagi. Kita harus sabar menunggu lubang itu kembali.. Kita jalani saja dulu hidup yang sudah diatur. Jangan menangis lagi, oke?” tanyaku. “I-iya Shu..” jawab Hyun sambil mendekatiku. “Begini saja, aku kan tidak tau apa itu Bumi, bagaimana kalau kita menonton DVD ala planet ini saja! Mau tidak??” tanya Nimbus.

          Kami tertawa sesaat karena Nimbus berkata ia tidak tau apa itu Bumi. Hahaha lucunya. “DVD? Memangnya ada film apa?” tanya Gilbert. “Ada, dong. Aku punya beberapa kaset DVD, ada The Most Wanted, The Bravest Guy, Pot of Magical, dan lain-lain!” jawab Nimbus. “Wah keren.. Bagaimana jika kita menonton film The Most Wanted saja? Setuju tidak?” tanya Cal. “Setuju!!” jawab kami semua sambil mengacungkan jari.

          Kami pun menonton film tersebut. Filmnya lumayan seru. Filmnya mengisahkan tentang seorang pembalap liar yang selalu mengebut dijalan raya. Ia selalu menjadi buronan polisi. Ia bahkan sudah menjadi Most Wanted di kotanya. Bounty nya saja sampai US$1.500.000.

          Tapi suatu saat ia sedang mengebut di jalan, ia dicegat oleh suatu kelompok organisasi hitam. Mobil pengendara tersebut diambil oleh pemimpin organisasi tersebut. Jika ia mau mobilnya kembali, ia harus melawan 15 anggota organisasi tersebut. Tentu saja dengan bentuk balapan.

          “Wah, seru banget nih. Ayo kalahkan dia!!” seru Nii terbawa suasana. “Ssshttt!! Jangan berisikk!” jawab Hyun. Nii pun langsung menutup mulutnya. Aku juga sampai-sampai terbawa suasana. Filmnya seru banget sih. Film itu berdurasi 1 jam 58 menit. Semua yang menonton film itu terbawa suasana. Ada saat mereka ingin marah dan saat mereka ingin menyemangati. Wah, pokoknya heboh deh.

          Tak terasa, film sudah berakhir saja. “Wah, Nimbus, film itu seru sekali!” seru Toritzu. “Iya! Aku paling suka saat si pengemudi buronan itu dikejar oleh Crowns! Seru sekali. dia hebat bisa lolos oleh polisi bintang atas tersebut,” seru Cal sangat bersemangat. “Aku juga suka bagian itu!” jawab Quasi dan aku bersamaan. Kami semua membicarakan tentang film itu. Memang, film itu seru sekali sih!

          Keesokan harinya, kami bersekolah kembali ke Magi.co. Aku sekarang sudah lancar memakai tongkat. Jadi, tidak ada lagi yang membantuku berjalan. Hanya saja mereka tetap mengawasiku takut terjatuh. Hyun juga selalu ada disisiku karena ia cemas aku terjatuh atau yang lain-lain.
BERSAMBUNG!!

Rabu, 02 Juli 2014

UNDERWORLD ADVANTURA


Chapter 25: Hadiah tak terduga!! Pie War!!
     “Mulai? Mulai apa pak?” tanyaku. “Ini suatu surprise untuk kepulihanmu. Rasakan ini!! Perang Pie!!!” seru Pak Haur sambil melempar kue pie kearahku. “Iyakh, lengketnya. Hyaa!” seruku sambil mengelap muka dan melempar pie kearah Kyuto. Tiba-tiba ada yang melempar Pie itu ke arah Hyun.

          “Awas Hyun!!” seruku sambil membelakangi Hyun. Mukaku kena kue pie itu. “Hei Shu, kau ini apa-apaan sih. Tidak usah melindungiku. Saat ini kita musuh! Bukan teman! Rasakan ini!” seru Hyun sambil melempar kue pie kearah kepala belakangku. Iyakh, ini menjijikkan… Tapi seru juga!! Aku harus bermain!! gumamku dalam hati sambil mengelap rambutku.

          “Rasakan ini!!” seruku sambil melempar pie kepada Quasi. Wah, pokoknya kelas yang awalnya rapih sekarang jadi berantakaan bangeett. Tembok-tembok penuh dengan krim pie. Aku sering terkena kue pie dari teman-teman. Pokoknya kelas ini rusuh banget deh. Rambut dan bajuku penuh dengan krim pie yang lengkeett. Iyakh, menjijikan tapi menyenangkan!!

          Setelah 30 menit, perang usai. “Wah, tadi seru banget, ya!” seruku. “Iya.. Tapi kelas ini jadinya berantakan deh,” jawab Quasi. “Pak Haur, terima kasih banyak ya sudah merancang kegiatan ini. Saya senang sekali,” seruku ke Pak Haur. “Iya sama-sama Shu.. Ini kan untuk merayakan kepulihanmu,” jawab Pak Haur. Aku pun tersenyum kecil.

          “Hyun, maaf ya tadi aku sudah melemparmu dengan kue pie” kataku pada Hyun meminta maaf. “Maaf? Untuk apa? Kan sudah kubilang, tadi itu kita musuh bukan teman! Tapi sekarang kita sudah jadi teman lagi kok,” jawab Hyun.

          “Bukannya kalian teman spesial yaa? Hahaha,” seru Kyuto. “Haha, aku punya teman juga akhirnya…!” sambung Nii. “Maksudmu?” tanyaku. “Iya, aku punya teman yang sama-sama bisa menggodamu dan Hyun! Hahahaha,” jawab Nii. Kami semua pun tertawa termasuk dengan Pak Haur. Aku dan Hyun pun tertawa dengan penuh malu.

          Sore pun menjelang. Semua murid sudah bersiap-siap untuk pulang begitu juga dengan kami. Aku dibantu berjalan oleh Hyun. Walau aku sudah lumayan lancar memakai tongkat, tetap saja masih sulit aku untuk berjalan sendiri menggunakan tongkat.

          “Hyun, terima kasih ya,” kataku. “Iya, sama-sama. Kita kan teman. Malah lebih dari itu.. Hahaha” jawab Hyun sambil tertawa. Aku pun tersenyum kecil. Haah, beruntungnya aku bisa bertemu dengan Hyun. walau dia anak baru di sekolah Teitan, ia tetap hebat. ia bisa bersosialisasi. Aku salut padanya…, gumamku dalam hati.

          “Hyun, tolong lepaskan aku,” kataku. “Eeh? Memang kau mau apa?” tanya Hyun kaget. “Aku mau ke kamar mandi,” jawabku. “Baik. Hati-hati terjatuh, ya,” jawab Hyun. “Sudah tenang saja Hyun,” jawabku. Aku pun pergi ke kamar mandi dengan berhati-hati.

          Tapi tidak disangka, lantai kamar mandi itu licin sekali!! Aku terjatuh dan berteriak minta tolong sambil meringis. “Aakh!!” seruku. “I-itu suara Shu!! Pasti ada sesuatu dengannya!! Ayo cepat! Kita tolong dia!!” seru Cal. Mereka semua pun berlari untuk menolongku.

          “Shu!! Kau tidak apa-apa kan?” tanya Hyun cemas. “Ti-tidak Hyun.. Aku tak apa.. Aku terjatuh karena lantai disini licin sekali,” jawabku. Kulihat tiba-tiba Nii terpleset. “Wah, benar ya, ternyata licin. Hahaha,” seru Nii. “Nii, kau tak apa kan?” tanyaku. “Tak apa, Shu. Aku hanya terpleset. Tidak apa-apa kok,” jawab Nii sambil mencoba berdiri.

          “Hei, Hyun, cepat kau keluar!! Kalau ada laki-laki lain yang masuk kesini, kau bisa dalam bahaya!! Kau kan perempuan!!” seruku. “Oke!! Aku pergi dulu!” seru Hyun sambil berlari keluar toilet. Cal dan Gilbert membantuku berdiri. Aku pun keluar kamar mandi tersebut dibantu dengan Cal dan Gilbert.

          Kami pun sampai di mobil milik ayahnya Quasi. Kami pun kembali ke hotel. Aku pun langsung berbaring di ranjangku. Saat malam pun tiba, kami bersembilan berkumpul dan membicarakan tentang tujuan kelompok kami selanjutnya.
BERSAMBUNG!

Bio

Foto saya
Hanya seorang pelajar yang sangat terobsesi akan internet dan menulis. Terlahir di Bandung, 7 Desember 2001. Punya 2 serial cerpen di blog ini. Membuat blog awalnya hanya perintah guru, tapi ia sekarang terobsesi dengan blogger. Ia adalah salah satu dari Conaners sejati.