Time in Jakarta:

Jumat, 01 November 2013

Mentantei Ryu : Ancaman di tengah Halloween Part 4

Episode sebelumnya : Ryu sudah menemukan semua bukti yang ia miliki! Sekarang, ia hanya tinggal menyusun bukti-bukti tersebut. Akankah Ryu membongkar pelaku akibat kekejaman ini?!

          Ryu pun berlari keatas panggung. "Tes satu dua tiga tes.. Oke nyala ya.. Ehm, baik teman-teman sekalian, ini memang kurang masuk akal. Tetapi, pelaku dari pembunuhan ini adalah orang yang paling tidak masuk akal. Shinjitsu wa itsumo Hitotsu(kebenaran selalu hanya ada satu), pelakunya adalah.. Anda! Pak Tomonari Jakiro!!" seru Ryu. Semua anak pun terkaget-kaget.

          "Apa? Kenapa saya? Apa buktinya?!" seru Pak Tomonari. "Pertama, anda membawa korban menuju toilet dan membunuhnya dengan pisau ini. Lalu anda membuang pisaunya kedalam toilet. Inilah pisau yang dimaksud!" seru Ryu.

          "Apa?! Kenapa kau sangat yakin dengan hal ini? Apa sebuah pisau dapat membuktikan bahwa aku bersalah?!" bentak Pak Tomonari. "Sabar, inilah bukti kedua.. Bukti kedua adalah, ekor anda, Pak Tomonari!" seru Ryu. "Apa yang salah dengan ekorku?!" tanya Pak Tomonari.

          "Ekor bapak memang kelihatannya tidak berkurang, tetapi sebenarnya anda memotong ekor tersebut untuk menggantung korban diatas aula. Lalu menempel ekor cadangan dengan super glue ini!" seru Ryu sambil menunjukan super glue itu. "Dan, inilah bukti bahwa anda mengganti ekor anda di toilet! Serat tali rafia!" seru Ryu.

          Pak Tomonari hanya terdiam. "Dan, inilah bukti terpenting. Buktinya adalah korban dan anda!" seru Ryu. "Ketika jatuh, korban sudah berdarah kering. Sedangkan darah membutuhkan 25-30 menit untuk mengering. Dan, baju anda sangat bau apek! Mengingat toilet aula ini juga berbau apek, artinya anda telah menghabiskan waktu lama didalam toilet!" seru Ryu.

          "Hmm, kau memang benar Ryu.. Itu salah Makoto sendiri.. Bapak membunuhnya karena ia sudah kurang ajar. Dulu, ia sangatlah sopan. Tapi lama kelamaan, ia semakin kurang ajar terhadap orang tua.. Ia sudah tidak mau menurutiku lagi.." kata Pak Tomonari sambil menangis.

          "Alasan orang untuk membunuh memang banyak. Tetapi tak ada alasan untuk menyayangi sesama lain! Ia sebenarnya menyayangi anda.. Tetapi selalu lupa mengatakannya.. Sama seperti anda lupa mengatakannya padanya..." kata Ryu.

          Pak Tomonari pun tersadar karena perkataan Ryu. "Kau benar Ryu.. Terima kasih telah menyadarkan bapak.. Maaf semuanya, bapak telah mengotori nama baik sekolah ini.. Maafkan bapak.." kata Pak Tomonari sambil menangis. "Polisi, bawa dia!" seru Inspektur Hondo. Pesta yang awalnya untuk bersenang-senang, kini berujung dengan kesedihan yang sungguh mendalam...

          Karin pun ikut menangis karena kehilangan kepala sekolah. "Sudahlah.. Hapus air matamu.. Ayo kita pulang.. Masa seorang medusa menangis sih.." kata Ryu berusaha menenangkan Karin. "Menurutmu itu biasa! Tapi menurutku ini adalah hal yang menyakitkan!" seru Karin. "Sudahlah.. Lupakan saja.. Ayo kita pulang.." kata Ryu. "Baiklah.." jawab Karin. Mereka pun pulang berdua ke rumah masing-masing..

Perjalanan Ryu masih panjang.. Apakah Ryu dapat menghadapinya?!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bio

Foto saya
Hanya seorang pelajar yang sangat terobsesi akan internet dan menulis. Terlahir di Bandung, 7 Desember 2001. Punya 2 serial cerpen di blog ini. Membuat blog awalnya hanya perintah guru, tapi ia sekarang terobsesi dengan blogger. Ia adalah salah satu dari Conaners sejati.