Chapter 17: Summoning
Spirit vs. Devilman!!
“Twin Headed Dragon! Fire Breath!!”
perintahku. Naga berkepala dua itu pun langsung mengeluarkan bola api dari
kedua mulutnya. “Hellhound Dog! Gigabyte!!” perintah Gilbert. Anjing itu
pun langsung menggigit devilman. Tapi hanya sesaat, devilman itu tiba-tiba menghilang dan anjing itu pun jatuh
membentur tanah. “Holy Angel! Holy Crossbow!!” perintah Hyun. Holy Angel pun mengeluarkan busurnya dan
memanah ke arah Devilman.
“Kena! Kena telak! Bagus, Holy Angel!” seru Hyun. Devilman
pun terkena crossbow Holy Angel. Ia pun terjatuh dan
membentur tanah. “Hmph, ok, ok. Giliran kalian sudah habis. Sekarang, giliranku
menyerang!” seru si Devilman.
“Devil Power!
Devil Sword!” seru si Devilman. Ia langsung menuju ke Hellhound Dog dan memotong tubuh Hellhound Dog. Hellhound Dog pun menghilang. “Oh tidak, satu summoning spirit telah menghilang!” seru Nii.
“Rasakan ini! Devil
Power! Devil Burst!” ia pun langsung mengeluarkan sebuah bola api raksasa
dan mengarahkannya ke arah Twin Headed
Dragon. Naga itu terkena telak dan
menghilang. “Satu summoning spirit menghilang
lagi!! Kita harus berusaha lebih keras!” seru Cal. “Rasakan ini lagi! Devil Power! Devil Flamethrower!!” si pria berbaju hitam itu mengarahkan flamethrowernya ke arah Holy Angel.
Holy Angel pun menghilang karena terkena flamethrower. “Kita sudah tidak punya summoning spirit! Bagaimana ini?!” tanya Steven panik. “Tenang, summoning spirit hanyalah kekuatan
kecil. Kekuatan paling besar di jagat raya ini adalah kekuatan persahabatan,”
jawabku.
Beberapa saat seketika suasana jadi hening. Lalu
semuanya bangkit. Semangat juang mereka untuk menyelamatkan teman sudah
terbentuk. Mereka optimis akan memenangkan pertarungan ini. “Ayo, semuanya!
Kita kalahkan Devilman itu dan
merebut kembali teman-teman kita!!” seru Hyun. “Ayo!!!” seru semuanya.
“Hmph, ayo kalau berani. Majulah!” seru Devilman. “Baik, kalau itu maumu” tantangku.
“Semuanya, serang bersamaan!” seruku. “Baik!!” seru semuanya. “Fireball!”, “Ice Beam!”, “Earthquake!”,
“Thunderbolt!”, “Hydro Pump!”, “Dimensional Prison!!”. Kami semua
mengeluarkan teknik andalan kami.
“Hmph, hanya segitu saja? Dark Mirror Hole!” sang Devilman mengeluarkan jurus Dark
Mirror Hole. Kekuatan kami tadi semuanya dihisap! “Apa?! Kenapa bisa
terhisap?!” bentak Hyun. “Kalian ingin kekuatan itu? Ini kukembalikan!!” seru Devilman. Sihir kami itu pun
dikembalikan dalam wujud suatu bola raksasa berwarna hitam. Kami kena telak!!
Kami berenam terpental. “Te-teman-teman, ka-kalian
baik-baik saja ka-kan?” tanyaku meringis kesakitan. Kulihat mereka tidak sadarkan
diri. “Hyun!! bangun Hyun!! Hyun!!” aku mencoba menggerak-gerakkan tubuh Hyun
agar ia terbangun. Tapi, sia-sia saja, dia tetap tidak sadarkan diri.
Aku harus
bagaimana?? Teman-temanku sedang tidak sadarkan diri.. Aku ingin
menolong mereka, tapi, bagaimana?! gumamku dalam hati.
“Shu, Nyawa
mereka sekarang ada di tanganmu. Jika kau tidak menghabisi Devilman, kau dan
teman-temanku, sudah pasti, akan pergi untuk selamanya. Aku tidak boleh
menyerah! Aku harus berjuang!! Aku tidak boleh menyerah!! Demi Hyun! Demi Nii!
Quasi! Toritzu! Gilbert! Cal! Nimbus! Steven! Nyawa mereka semua sekarang
tergantung kau! Ayo bangkit Shu!! Bangkit! Bangkitlah dan tolong mereka!!” kata hati nuraniku.
Mendengar kata-kata itu, semangatku bangkit. “Aku
tidak boleh menyerah! Aku, aku, aku harus menyelamatkan mereka!!!” seru ku.
“Oh! Masih mau melawanku anak kecil?” tanya Devilman.
“Kau, kau, kau sudah melukai teman-temanku!! Kau tidak akan kumaafkan!!
Hyaaaa!!!!” seruku.
Aku
merasakan sebuah kekuatan. Kekuatan dahsyat yang tiba-tiba muncul dalam diriku.
Oh, jadi ini yang namanya kekuatan
persahabatan? Terima kasih telah membantuku!! Terima kasih! gumamku dalam
hati.
BERSAMBUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar