Time in Jakarta:

Minggu, 17 Agustus 2014

UNDERWORLD ADVANTURA


Chapter 32: Kekuatan baru!!
          Aku pun tiba-tiba merasa terangkat. Kukira Demonman mengangkatku dan akan menceburkanku kedalam lava, ternyata tidak. Kekuatan ku bertambah. “HYAA!!!” seruku. Tubuhku merasa sangat terpompa. Kekuatan yang sangat dahsyat mengalir dalam tubuhku. Rambutku berdiri tegak.

          Wow, kekuatan apa ini? Kekuatan ini dahsyat sekali.. Rasanya, rasanya sungguh luar biasa!! gumamku dalam hati. Kulihat Demonman berbalik dan akan pergi. “Hei, manusia setan! Kemari kau!!” seruku. “Apa?! Dimana kau?!” tanya Demonman.

          Ia tidak melihatku. Ya jelas, aku bersembunyi dibawah tanah. Aku pun muncul dan menendang dagunya dari bawah. Ia terpental ke atas. Dagunya terlihat merah. “Sialan kau, Takazima!! Rasakan  ini! Demon Technique, Hell Blast!” seru Demonman.

          Aku menghindar dari serangan tersebut dengan cepat. Sekejap aku menghilang dari pandangan Demonman. “Mustahil!! Ke-kekuatan.. Kekuatan Super Saiyan?! Ba-bagaimana kau bisa mendapatkannya?!” tanya Demonman. “Hah? Super Saiyan? Namanya keren juga ya,” jawabku.

          Tiba-tiba, Demonman terlihat lesu. “Demonman? Kau kenapa? Kau kan Demon, kenapa kau terlihat lesu?” tanyaku. Demonman hanya terdiam. Tiba-tiba, aura kegelapan Demonman menghilang perlahan-lahan. “Hei?! Aku tanya padamu!! Kau kenapa sih?!” tanyaku.

          “Aku hanya putus asa. Kejahatan di tubuhku menghilang. Karena, dahulu ayahku pernah menghadapi orang sepertimu. Ia sangat mirip denganmu. Tetapi, ayahku mati dalam pertarungan tersebut. Aku jadi tidak berani melawanmu.. Aku belum mau mati,” ujar Demonman.

          Aku yang mendengar hal itu tiba-tiba kaget. Jangan-jangan, orang yang disebut ayahku!? gumamku. “Demonman, siapa nama orang yang melawan ayahmu?” tanyaku. “Namanya.. Takazima Hitotsuni.. Apa kau kenal?” tanya Demonman.

          Aku kaget sekali mendengar hal itu. Ternyata benar ayahku! “Demonman, sebenarnya ada satu hal.. Itu.. Itu adalah nama ayahku.. Aku minta maaf ya,” kataku perlahan. Tiba-tiba raut wajah Demonman berubah.

          “Tak apa.. Sekarang, tolong bawa Hyun kesini. Akan kusembuhkan ia..” kata Demonman. Aku pun membawa Hyun kehadapan Demonman. “Huffah takkuu szayyam tjakaa hafuuh!” ucap Demonman membaca mantra.

          Perlahan, mata Hyun bergerak. Hyun sadar! “Di-dimana aku?” tanya Hyun. “Apa?! Demonman?! Shu, minggir!” sambung Hyun sambil ingin memukul Demonman. “Eits, tunggu dulu.. Mau apa kau?” tanya Demonman sambil menangkis pukulan Hyun. “Hyun, kau salah paham. Sekarang ia tak jahat lagi. Benar kan?” tanyaku. “Betul!” jawab Demonman

          Saat Hyun melihatku, ia tersenyum. Aku spontan bertanya, “Hn? Ada apa di wajahku?” tanyaku. “Shu.. Kau.. Kau.. Kau tampan sekali!! Darimana gaya rambutmu itu?!” tanya Hyun dengan wajah memerah. Spontan wajahku memerah. Aku hanya menjawab pertanyaan itu dengan senyuman saja.

          Kami pun menuruni lantai untuk melihat kawan-kawan kami yang ada dibawah. Kami melihat Cal dan Gilbert tergeletak. Demonman dengan cepat membacakan mantra yang ia baca tadi kepada Cal dan Gilbert. Marry dan Haruka juga sudah baik. Ia sudah tidak terkutuk.

          Setelah semuanya kembali normal, Demonman meminta maaf dan membuat lubang hitam tadi kembali. Kami pun memasuki lubang itu dan kembali ke hotel. “Syukurlah, semuanya sudah berakhir. Hari yang melelahkan sekali..” kataku. “Shu, aku mau tanya sesuatu dong,” kata Cal. “Apa?” tanyaku. “Rambutmu kenapa? Kamu tersambar petir?” tanya Cal.

          “Rambut? Ooh, ini akibat kekuatan super saiyan. Rambutku berdiri tegak dan berubah menjadi kuning..” jelasku. “Erm, apa itu permanen?” tanya Gilbert. “Permanen? Memang rambutku masih berdiri?” tanyaku. Semua pun mengangguk. Aku pun segera mengambil cermin. Ternyata, rambutku memang masih berdiri...

          Setelah aku beristirahat, aku segera pergi ke istana Demonman  dan memintanya untuk membuka teleporter itu kembali. Demonman pun membuka portal itu. “Cepat masuk! Teleporter ini tidak bertahan lama!” seru Demonman. “Baik! Ayo teman-teman! Nimbus, terima kasih untuk semuanya, ya!” seruku. “Ya, sama-sama. Sampai berjumpa lagi!” seru Nimbus. Kami pun berbrofist. Kami pun melompat kedalam teleporter tersebut.
BERSAMBUNG!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bio

Foto saya
Hanya seorang pelajar yang sangat terobsesi akan internet dan menulis. Terlahir di Bandung, 7 Desember 2001. Punya 2 serial cerpen di blog ini. Membuat blog awalnya hanya perintah guru, tapi ia sekarang terobsesi dengan blogger. Ia adalah salah satu dari Conaners sejati.