Time in Jakarta:

Kamis, 26 Desember 2013

UNDERWORLD ADVANTURA


Chapter 11: Anggota baru The Choosen Four
            Keesokan harinya, aku sudah bisa masuk ke Magi.co lagi. Aku senang sekali bisa bertemu dengan pak Haur lagi. Kami berempat pun pergi setelah sarapan di hotel. Semoga kali ini aku tidak mendapat masalah gumamku dalam hati.

            Perjalanan ke Magi.co kali ini hanya 5 menit lho! Mengapa kami bisa secepat itu? Tentu saja bisa. Kemarin malam, kami mempelajari teknik sapu terbang dari internet. Tekniknya cukup sulit, tapi kami sudah bisa menguasainya dalam waktu 3 jam.

            Kami pun langsung masuk kedalam Magi.co. Kami bertemu Quasi didepan pintu. Aku merasa aneh terhadapnya. Aku pun mendekatinya dan bertanya padanya.

            “Quasi, kau kenapa?” tanyaku. “Erm.. Shu, boleh tidak aku masuk ke grup kalian?” jawab Quasi. “Wah! Kau mau masuk ke The Choosen Four?” tanya Nii. “Tentu saja! Boleh tidak?” tanya Quasi. “Boleh! Tentu saja boleh! Kau kan teman kami!” jawab Toritzu.
“Iya benar Quasi, kau boleh join!” kata Hyun. “Be-benarkah?” tanya Quasi. “Iya benar! Kau boleh join! Lagipula kan grup ini jadi tambah ramai.” jelasku. “Hore! Terima kasih teman-teman!” jawab Quasi. Aku pun mengacungkan jempolku sebagai tanda setuju

            Setelah itu, kami masuk kelas. “Selamat pagi anak-anak!” kata Pak Haur. “Pagi pak!” jawab kami semua. “Anak-anak, kali ini kita akan belajar teknik sapu terbang!” jelas Pak Haur. “Sapu terbang? Hore!” jerit semua muri kegirangan. Aku pun mengacungkan jari ingin bertanya.

“Pak!” kataku. “Iya ada apa Shu?” tanya pak Haur. “Kami berempat kemarin malam sudah mempelajari teknik ini dari internet. Kami jadinya gimana dong?” tanyaku. “Apa? Kalian sudah mempelajarinya? Hebat! Sekarang bapak beri kalian tugas. Mau tidak?” tanya pak Haur. “Tugas apa pak?” tanya Nii.

“Kalian berempat harus balapan sapu terbang melawan bapak. Berani tidak? Bapak ingin mengetes kemampuan kalian.” Kata Pak Haur “Oke! Jam berapa pak?” tanya ku. “Nanti jam 15.30. Di lapangan” jelas Pak Haur. “Baik pak kami terima tantangan bapak!” jawab Toritzu. Pak Haur pun mengacungkan jempolnya.

Karena kami sudah mempelajari teknik tersebut, kami tidak mengikuti pelajaran pak Haur. Kami hanya berlatih menggunakan sapu terbang di lapangan. “Ternyata ada untungnya juga ya kita belajar teknik itu tadi malam!” kata Nii. “Iya benar! Kita pun disuruh melawan pak Haur, pasti seru tuh!” jawab Hyun. “Sudah-sudah jangan ngobrol terus. Jika kita mau menang, kita harus berlatih giat. Ayo lanjutkan latihannya!” kata Toritzu. “Ayo!” jawab kami semua.
BERSAMBUNG!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bio

Foto saya
Hanya seorang pelajar yang sangat terobsesi akan internet dan menulis. Terlahir di Bandung, 7 Desember 2001. Punya 2 serial cerpen di blog ini. Membuat blog awalnya hanya perintah guru, tapi ia sekarang terobsesi dengan blogger. Ia adalah salah satu dari Conaners sejati.