Chapter
29: The Final Boss!!
Kami
pun sampai ke lantai ketiga. Kami melihat seseorang berjubah hitam. Dan,
ternyata itu Demonman!! “A-apa?!
Bu-bukannya kau sudah kubinasakan?!” tanyaku kaget. “Hmph, iya.. Tapi, kau kan
tau, aku ini demon!! Jadi aku bisa
hidup dua kali! Tapi jika kali ini aku mati, aku tidak bisa hidup lagi.” jawab Demonman.
Hmph,
dasar licik!! Baik, yang harus kulakukan hanyalah mengalahkannya lagi, tapi
kata Pak Haur, kekuatannya akan berlipat ganda. Jadi aku harus berhati-hati.
Jika aku disini mati, aku pasti akan dikenang, dan yang terpenting, aku mati
bersama Hyun. Itu lebih dari cukup. Baik, ayo Shu! Lawan dia!! gumamku
dalam hati dengan semangat.
“Baik, ayo Hyun! Kita lawan iblis
itu!!” seruku. “Baik!!” jawab Hyun. “Silahkan, aku akan menikmati pertandingan
ini,” jawab Demonman. “Dasar, baiklah aku akan segera mengalahkanmu! Blizzard Blast!!” seruku sambil mengeluarkan jurus. Jurus itu tak
mengenainya. Dia lebih cepat sekarang, tapi ia jadi lebih lemah sekarang.
“Huh, segitu saja? Tidak seru kalau
hanya begini. Rasakan ini!! Powerups!
Fire Dancing Sword! Secret Technique, Fire Storm Rainbolt!!” seru Demonman.
Jurusnya hebat sekali!! Jurus itu diarahkan ke Hyun. “Hyun! Awas!! Perpindahan
kilat!!”. Aku langsung berpindah dengan cepat melindungi Hyun.
“S-Shu!!” seru Hyun sambil kaget.
“Hsshh, tak apa Hyun.. Ini semua demi kau.. Yang jelas kau tak apa kan?
To-tolong lawan dia,” jawabku dengan kurangnya kesadaran diri. Aku pun pingsan
karena terluka sangat parah. Saat aku tak sadar, aku hanya mendengar suara
jurus-jurus bertubrukan. Dan jeritan Hyun kesakitan, dan yang lain.
“Shu,
ayo bangun.. Kau harus membantu Hyun…,”
kata hatiku. “Iya aku ingin menolongnya, tapi bagaimana?” jawabku. “Kau tak perlu kekuatan hebat.. Kau hanya perlu kekuatan dari dirimu
sendiri.. Kekuatan yang terkuat di jagat raya ini adalah kekuatan yang datang
dari semangat! Ingat itu!!” jawab
hatiku. “Hm, mungkin kau benar.. Baik!! Akan kucoba!! Hyaaaa!!!!” jawabku
sambil berusaha untuk bangun.
Aku pun terbangun dan merasa
kekuatanku bertambah. Aku menjadi seperti waktu itu. Tubuhku bercahaya dan
dikelilingi fire shield. Aku melihat
Hyun terkapar di dekat pintu dengan luka sangat parah. “Hyun!! Hyun,
bertahanlah!! Ka-kau pasti bisa!! Bertahanlah Hyun!!” seruku. “Iya.. Aku tak
apa Shu.. Aku pasti bisa bertahan, tenang saja Shu,” jawab Hyun lemas. Ia pun
pingsan karena lukanya parah sekali.
“Hahaha!! Cepatlah menyerah, jika kau
sayang nyawamu!” seru Demonman. Aku
pun terdiam. “Huh? Kenapa diam? Kau sudah bingung, ya, bagaimana cara
mengalahkanku? Haha, dasar lemah!!” tawa Demonman.
“Kau.. Kau tak akan kumaafkan!!” seruku sambil menggunakan perpindahan kilat
dan memukul wajahnya.
“Cih, mungkin kau bisa mengalahkanku,
tapi asal kau tahu, temanmu tak akan selamat!!” seru Demonman. Haduh aku harus
bagaimana?! Keadaanku terdesak! Dan, Hyun, nyawanya bisa dalam bahaya jika aku
tak segera mengalahkan dia.. Dan terlebih, teman-temanku sedang melawan temanku
yang dikendalikan!! Aku harus bagaimana?! gumamku dalam hati.
“Shu..
Kau tak perlu ragu.. Kau pasti bisa mengalahkannya.. Tak usah ragu Shu. Kau
pasti bisa!!” seru hatiku. “Mungkin kau benar.. Ya, terima kasih untuk
semua nasihatmu. Itu sangat membantu. Aku sekarang sedang sangat bersemangat.”
kataku. “Tak perlu berterima kasih Shu.. Aku
ini bagian dari dirimu. Sudah! Cepat kalahkan Demonman dan selamatkan Hyun!!”
seru hatiku. “Yokatta!!” jawabku.
“Huh sekarang aku akan segera
mengalahkanmu!! Perpindahan Kilat!! Thunderpunch!!”
seruku sambil melakukan jurus tersebut. “Huh, perpindahan kilat!!” seru Demonman. Ia pun menghindari jurus
pukulan petirku. “Ayolah, bisakah permainan ini jadi lebih seru? Aku bosan
tau!!” seru Demonman.
“Baik jika itu maumu!! Perpindahan
Kilat! Secret Technique, Sun Blazing
Punch!!” seruku sambil mengeluarkan jurus
tersebut. “Perpindahan Kilat!” seru Demonman. “Haha kau sudah masuk dalam
jebakan. Secret Technique, Sun Blazing Ammo!!” seruku. Pukulanku yang awalnya berbentuk sebuah bola api
raksasa berpecah menjadi beberapa bulatan kecil.
Demonman
kena telak. Ia terpental dan tubuhnya membentur keras tembok. “Mengesankan,
tapi pertarungan ini belum selesai!!” seru Demonman.
Kami pun saling mengeluarkan jurus masing-masing. Setelah beberapa lama kami
bertarung, Hyun sadar.
BERSAMBUNG!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar