Time in Jakarta:

Kamis, 12 September 2013

Alex Trip

          Di  suatu pagi, Alex, anak yang pemberani dan tangguh terbangun. Hari ini dia senang sekali, karena ia dan teman-temannya akan jalan-jalan ke puncak. "Hoaaaam, enak sekali tidurku.. Hari ini pasti seru! Aku harus cepat bergegas!"seru Alex sambil mengusap matanya. Setelah bangun, ia langsung menyapa ibunya, Caroline.
 
          "Hai bu! Hari ini aku jadi kan ke puncaknya?" tanya Alex. "Boleh, tapi kau harus makan dulu! Nih, semangkuk sereal untukmu!" jawab Ibunya sambil memberi sereal. Setelah memakannya, Alex langsung mandi dan mempersiapkan perlengkapan untuk mendaki nanti.
 
           Setelah mandi, Alex langsung pergi ke garasi untuk melihat ayahnya. Ayahnya bernama Hondo. "Yah, kita sudah siap pergi kan?" seru Alex. "Iya, nanti ayah drop out kamu di pertengahan puncak ya!" jawab ayahnya. "Iya...! Oh ya yah, hari ini katanya puncak itu sepi, jadi ayah tak usah ragu untuk balik ke rumah" jawab Alex bersemangat. Ayahnya pun mengacungkan jempol.
 
          Setelah mereka siap, Alex langsung menuju lokasi. Saat sampai, mereka bertemu dengan Ryan, Jhonny, Jimmy, dan Susan. "Eh, teman-teman.. Kalian kok cepet sih?" tanya Alex. "Hahaha, tak apa kok.. Kami juga baru sampai." jawab Ryan. "Siapa bilang.. Aku sudah menunggu 1 jam disini!" jawab Jimmy. "Lho, kok kamu datangnya cepat banget?" tanya Alex. "Kukira kamu bilang kita ngumpul jam 8, ternyata jam 9!" jawab Jimmy. Kami semua pun tertawa.
 
          "Ya sudah ya, ayah tinggal ya! Hati-hati lho, kadang-kadang puncak ini licin." jawab Ayah. "Sip yah..!" jawab Alex. Ayahnya pun langsung menggas mobilnya dan kembali kerumah. "Yuk teman-teman, kita daki puncak itu!" seru Alex. "Ayo!!" jawab mereka kompak.
 
          Sekitar 2 jam setelahnya, mereka sudah mencapai setengah dari puncak. "Teman-teman, istirahat dulu yuk, kakiku pegal.." kata Susan. "Baiklah, kita istirahat dulu disini!" jawab Alex. Mereka pun beristirahat sambil memakan bekalnya. "Eh teman-teman, aku jalan-jalan dulu ya.." kata Susan. "Iya, hati-hati ya!" jawab Jhonny. "Iya.." jawab Susan.
 
          Saat Susan berjalan-jalan, Jimmy membuntutinya. Ia khawatir Susan terjatuh. "AAAA!!!" seru Susan sambil memegang ranting dibawahnya. Ternyata apa yang diperkirakan oleh Jimmy benar! Saat Susan hendak melihat dari ujung, ia terpeleset dan terjatuh. Untungnya ada ranting yang bisa ia pegang.
 
          Jimmy yang melihat hal itu langsung panik. "Susan! Tunggu sebentar ya!! Biar kutolong kau!" seru Jimmy. Susan mengangguk. Jimmy pun mengambil tali yang ada di tasnya. Saat menjulurkan tali, teman-teman yang lain datang. "Eh ada apa ini? Suara siapa tadi yang teriak?!" tanya Ryan. "Ini, Susan terpleset. Tapi tak usah khawatir, dia sudah kutolong." jawab Jimmy.
 
          Saat Susan naik, Jhonny yang terburu-buru malah menabrak Jimmy. Untungnya Jimmy memegang tali yang tadinya untuk menolong Susan. Jimmy juga terjatuh karenanya! "Hei Jhonny kau apa-apaan sih?!" bentak Jimmy. "Maaf Jimmy, aku terburu-buru." jawab Jhonny. "Sudahlah, kita tolong Jimmy saja!" seru Alex. Semuanya pun mengangguk.
 
          Saat Jimmy ingin sampai ke atas, talinya sudah mau putus! Tiba-tiba, saat sedikit lagi sampai diatas, talinya putus! Untung Alex langsung menggenggam tangannya. "Jimmy! Jangan lepaskan tanganku!!" seru Alex. "Baik!" jawab Jimmy. Susan sudah kembali ke tempat tadi mereka beristirahat dengan Jhonny dan Ryan. Jadi, hanya Alex yang bisa menolong Jimmy sekarang.
 
          "Alex!! Lepaskan tanganku!! Jika kau menolongku, kau juga pasti jatuh!!" seru Jimmy. "Jangan bodoh!! Aku tidak akan membiarkanmu jatuh!" seru Alex. "Tapi kau nanti juga akan jatuh!" jawab Jimmy. "Aku tak peduli!! If we die, we'll die together.." jawab Alex. Jimmy yang mendengar hal itu langsung terharu.
         Alex berusaha menarik Jimmy, tapi ia tidak kuat. Ia terus mencoba, tapi susah sekali. Keadaan disitu semakin genting. Tangan Alex berkeringat!! Dan tiba-tiba, tangan Jimmy terlepas!! Alex yang berusaha meraih jarinya malah jadi ikut terjatuh!! "AAAAA!!!!" teriak mereka berdua.
 
          Ya, sepertinya ini akhir hidupku.. Tak apalah, karena aku mati karena melindungi teman, jadi kematianku ini menurutku tidak sia-sia juga.. gumam Alex putus asa. Saat Alex mencoba melihat, daratan bawah semakin dekat. "Ya, sepertinya kita akan mati, ya kan Jimmy?" kata Alex putus asa. "Huh, iya benar. Maaf ya karenaku kau jadi ikut celaka.." jawab Jimmy.
 
          "Hei!! Kalian belum pantas mati!!" seru Ryan dari bawah. "Coba lihat kebawah!!" seru Susan. Mereka pun  langsung melihat kebawah, dan ternyata ada trampolin besar!! Mereka pun akhirnya terjatuh ke trampolin itu. Mereka melambung diatasnya.
 
          "Whoa!! Terima kasih ya teman-teman!" seru Alex dan Jimmy. "Iya!! Itulah gunanya teman!!" seru Jhonny. Susan pun mendekati Jimmy. Dia memukul perut Jimmy. "Aw!!" seru Jimmy sakit. "Itu, untuk membuntutiku!" seru Susan. "Apa?! Aku tidak membuntu..." jawab Jimmy belum selesai.
 
          Jimmy sudah duluan dipeluk Susan sebagai tanda terima kasih. Mukanya mendadak merah membara saat itu. Alex pun langsung mengabadikan momen tersebut dengan memotretnya. "Sungguh hari yang menegangkan ya!" seru Ryan. "Iya benar.. Yuk kita pulang!" seru Alex. "Baiklah!" jawab semuanya. Mereka pun langsung pulang menuju rumahnya masing-masing..
 
TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bio

Foto saya
Hanya seorang pelajar yang sangat terobsesi akan internet dan menulis. Terlahir di Bandung, 7 Desember 2001. Punya 2 serial cerpen di blog ini. Membuat blog awalnya hanya perintah guru, tapi ia sekarang terobsesi dengan blogger. Ia adalah salah satu dari Conaners sejati.